Kamis, 29 Juli 2010

Menuju Surga dengan Cinta


Setiap individu pasti akan merasai cinta dan mencintai sesuatu. Cinta adalah perasaan
halus yang dimiliki hati setiap manusia, dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Islam, cinta merupakan masalah utama dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ini karena Islam
sendiri merupakan agama yang berasaskan cinta. Sabda Rasullulah SAW.: "Tiga perkara yang
apabila terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapat manisnya iman, yakni: Allah dan Rasul-
Nya lebih ia cintai daripada yang lain; mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk
kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka
" (HR. Bukhari
dan Muslim)
Oleh karena itulah Islam menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah,
cinta kepada agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk
, sebagaimana Allah
menjadikan perasaan cinta antara suami istri sebagai sebagian tanda dan bukti kekuasaan-Nya,
firman Allah SWT: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-
istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-
Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir
(QS. Ar-Ruum: 21).
Jelaslah bahwa cinta adalah tanda kehidupan ruhani dalam aqidah orang mukmin, seperti halnya
cinta juga menjadi dasar dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Selain itu, iman dalam
Islam ditegakkan berdasarkan cinta dan kasih sayang, sebagaimana terlukis indah dalam sabda
Rasulullah SAW : "Demi Dzat yang diriku ada di tanganNya, kamu tidak akan masuk syurga
sehingga kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman dengan sempurna hingga kamu saling
mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.
" (HR Muslim)
Dalam hadist diatas, Rasullulah SAW menegaskan bahwa jalan menuju ke syurga bergantung
kepada iman, dan iman bergantung kepada cinta. Maka cinta adalah syarat dalam iman, rukun
dalam aqidah, dan asas dalam agama.
Cinta dalam Islam adalah kaidah dan sistem yang mempunyai batas. Ia adalah penunjuk ke arah
mendidik jiwa, membersihkan akhlaq serta mencegah atau melindungi diri daripada dosa-dosa. Cinta
dapat membimbing jiwa agar bersinar cemerlang, penuh dengan perasaan cinta dan dicintai.
Sayangnya dalam kondisi saat ini, cinta yang lahir cenderung penuh hawa nafsu dan menyimpang
daripada tujuan murni yang sebenarnya. Setiap saat, setiap hari kita dibuai dengan lagu cinta, dibuat
terlena dengan tontonan kisah cinta yang menghanyutkan kita ke dunia khayal yang merugikan. Kini
bahkan banyak yang menyalahartikan makna cinta sebenarnya, sehingga terdorong melewati batas
pergaulan dan tatasusila seorang mukmin.

Untuk itu, renungkanlah sejenak hakikat kehidupan kita di dunia. Rasullulah SAW bersabda: "Tidak
sempurna iman salah seorang dari kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai diri
sendiri
." Juga sabda Rasulullah, "Barang siapa ingin mendapatkan manisnya iman, maka hendaklah
ia mencintai orang lain karena Allah.
" (HR Hakim dari Abu Hurairah).

Tidak ada komentar:

Coba

Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al-Baqarah: 153)

Daftar Isi

Widget By: [Dunia-Blogger]